tribratanewsmalaka.com – Suasana sakral menyelimuti Kapela Tuan Meninu di Kelurahan Sarotari Tengah, Larantuka-Flores Timur, Jumat (29/3/24). Sebuah peristiwa bersejarah tengah berlangsung: Prosesi Laut “Anta Tuan”. Rangkaian kegiatan yang dipenuhi dengan doa, nyanyian, dan kesempatan untuk mencium Tuhan memperlihatkan kekayaan spiritual masyarakat setempat.
Tidak hanya kekhusyukan, keamanan acara ini juga dijamin dengan ketat oleh anggota Kepolisian Polda NTT. Hadir Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. yang memantau langsung pengamanan kegiatan ini.
Kegiatan jalan salib di Pelantaran Taman Doa Kapela Tuan Meninu dilaksanakan pengamanan Terbuka dan Tertutup oleh lima orang Anggota Polres Flotim, BKO Gegana Polda NTT delapan personel, BKO Brimob Maumere 11 personel, Kodim 1624 Flotim empat Personel dan Sat Pol PP 2 personel.
Pukul 08.00 WITA, pintu kapela terbuka untuk umat dan peziarah. Suara doa dan nyanyian memenuhi udara, menciptakan suasana yang khusyuk. Setelah hingga pukul 10.45 WITA, persiapan untuk Prosesi Laut dimulai. Setiap langkah diatur dengan cermat, menghadirkan ketertiban dan kekhusyukan yang sempurna.
Acara dimulai dengan lagu pembukaan, diikuti dengan tanda salib, pengantar singkat, dan ajakan kepada umat.
Kemudian, ritus sabda memberikan kedalaman spiritual dengan penampilan lamentasi, pembacaan Injil Lukas, dan doa-doa yang khidmat. Patung Tuhan Yesus wafat di salib diletakkan dalam peti dengan penghormatan yang tinggi oleh petugas.
Prosesi Laut kemudian dilanjutkan dengan perarakan yang diawali oleh benderah Tuan Meninu dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dengan urutan yang teratur. Suasana semakin kental dengan lagu “Stabat Mater” yang mengiringi langkah-langkah mereka.
Sampai di Pantai Depan Berok atau Sampan, suasana semakin sakral dengan penghormatan yang diberikan kepada Peti Tuhan Yesus di Salib. Di sini, para tua adat dan Mama Do dengan penuh kesungguhan menjaga momen tersebut.
Selanjutnya, Berok Tuan Meninu melanjutkan perjalanan menuju Pante Kuce, Kelurahan Pohon Siri, seakan mengukuhkan keagungan dan kesucian perjalanan tersebut.
Prosesi Laut “Anta Tuan” di Kapela Tuan Meninu bukan hanya sebuah acara keagamaan, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang memperlihatkan kekayaan tradisi dan kebersamaan masyarakat setempat.